red_roodee

Sunday, November 05, 2006

MEMULAI, BERGERAK DAN JANGAN ANGGAP KECIL

Catatan Pikiran
-------------------------
MEMULAI, BERGERAK DAN JANGAN ANGGAP KECIL

Telah menjadi suatu historis, bahwa perubahan selalu dimulai oleh kaum minoritas kreatif, dan sebagaimana adagium perubahan, selalu kaum muda menjadi inti dari minoritas kreatif tersebut. Karena padanya terdapat spirit idealisme yang menafasi dalam rongga gerak dinamis yang berjalan.
Tak pelak gerakan perubahan itu selalu dikawal oleh gerakan inti kaum muda itu sendiri, yakni kaum muda terpelajar (baca: Mahasiswa dan Pelajar). Sebagai gerakan pembaharu yang selalu mengedepankan idealisme dengan menyuarakan nilai-nilai moral sebagai semangat dasar perubahan itu sendiri, maka secara kasuistik dapat terlihat memang bahwa gerakan mahasiswa yang muncul adalah gerakan-gerakan yang pada dasarnya merupakan gerakan penyelamatan negara-bangsa, apalagi jika kondisi negara-bangsa telah sampai pada titik nadir kekacauan. Acapkali gerakan mahasiswa muncul ibarat Sang Messiah, sehingga dalam momentum seperti ini gerakan mahasiswa mendapat dukungan penuh dari rakyat, ibarat mendapat mandat secara tidak langsung untuk mewakili suara rakyat.
Namun ketika berbicara tentang polarisasi, bermacam perbedaan ideologi antar organ gerakan adalah realitas tak terbantahkan, dan terkadang karena perbedaan yang dianggap ‘mendasar’ seperti inilah, maka ketika telah memasuki dalam ranah politik, membuat keberpihakan semakin berbeda, ‘kepentingan’ bisa jadi berbeda, dan berkaca pada itu maka simpulannya adalah bahwa dalam konstalasinya, gerakan mahasiswa hanya akan menyatu jika ada satu momentum bersama atau secara deklamasi dikatakan bahwa ‘mahasiswa akan turun bersama jika itu menyangkut penggusuran satu rezim yang memang sudah dianggap dzalim secara bersama-sama’. So…ketika berbicara tentang follow up bagaimana harus menyusun konfigurasi sistem tatanan kehidupan bersama, terutama yang mesti diatur dalam bentuk penyelenggaraan negara dan para penyelenggaranya di supra-struktur sistem politik yakni pemerintahan, maka tak pelak binar-binar kekuasaan akan membuat kepentingan yang berbeda tadi kembali muncul kepermukaan dan dengan lebih tegas memisahkan antar organ-organ tersebut kedalam fragmentasi yang lebih tajam dan mengerucut. Makanya dalam berbagai kasus, ketika sudah berbicara tentang hal itu, sedianya gerakan mahasiswa tetap tidak akan bisa menyatu. Secara periodik dapat terlihat fragmetasi itu dalam dunia gerakan, dan lazim memang begitu adanya.
Namun begitu, tetap saja dipundak gerakan kemahasiswaan itu terpikul beban untuk tetap memposisikan diri sebagai agent of control-moral force ditengah kehidupanakhirnya dengan cara-cara seperti itu merupakan bentuk keterlibatan aktif untuk mendidik warga negara yang lain agar menjalani hak dan kewajibannya selaku warga negara, dan bagi kalangan terdidik, inilah merupakan bagian dari proses pengembangan diri menuju kematangan dan pendewasaan, karena kedepan mereka adalah pemimpin. Oleh karenanya, bagi kawan-kawan aktivis mahasiswa, tiada kata lain selain terus menggali dan mengembangkan potensi, membina dan menempa diri, mempersiapkan diri untuk menjadi generasi pejuang yang selalu meneriakan kata ‘LAWAN’ jika melihat penindasan, dan sebagai calon pemimpin dimasa mendatang maka yang perlu dilakukan juga adalah upaya-upaya berproses dan memposisikan diri sebagai generasi yang senantiasa kritis didasarkan pada landasan ilmiah-intelektual dan obyektifitas. Bahwa para aktivis adalah generasi yang kreatif, kritis dan korektif, merupakan ide yang harus terus di implementasikan dalam gerak dinamis yang dilakukan.
Memang dalam rangka pengembangan idea-idea, wacana-wacana, konseptualisasi dan praksis aktivitas berkenaan dengan perjuangan itu tak lah mungkin dalam dinamikanya merupakan sesuatu yang sempurna (perfect), meski begitu tetap saja harus ada yang terus melakukannya, diniatkanlah itu sebagai suatu gerakan yang harus dilakukan dengan segala kemampuan maksimal dan coba dioptimalisasikan, sehingga dapat menjadi ajang transformasi wawasan dan pengetahuan baik bagi diri sendiri juga masyarakat. Dan jika proses yang terjadi mencapai kesuksesan, tentunya merupakan kebahagiaan dan kedepan akan menjadi….meminjam bahasa hukum yakni yuriprudensi bagi kawan-kawan generasi yang lahir kemudian untuk terus melanjutkannya, tentunya dengan improvisasi ekspresi dan modifikasi pola dan keterpaduan sistem sebagai respon apresiatif terhadap dinamika zaman, sehingga selalu up to date.
Akhirnya, bagi yang masih pingin bergerak dan selalu melakukan gerakan, ‘Mungkin apa yang kita ideakan, fikirkan, konseptualisasikan dan yang kita perbuat saat ini, kita anggap suatu hal yang biasa-biasa saja. Namun, bisa jadi, semua itu menjadi suatu hal yang fenomenal dan insipirasi bagi generasi di masa hadapan.’

Red_Roodee de Gentille
site : redroodee.blogspot.com
e-mail : red_roodee@yahoo.com

0 Comments:

Post a Comment

<< Home